Allah adalah dzat dengan segala sifatnya yang Maha. Termasuk Maha Sempurna. Menciptakan alam. Langit. Bumi. Yang ada didalamnya. Tersistem.

Jika komputer saja sudah dianggap memiliki sistem yang membuat manusia terpukau dengan cara kerjanya.

Maka harusnya lebih dari itu, kita terpukau akan sistem dari kehidupan ini sendiri. Yang membuat hidup. Yang menjadikan hidup.

Schleiermacher, seorang filsuf memiliki pemikiran bahwa manusia diciptakan Allah bukan agar ia sempurna, melainkan agar ia berikhtiar mencapai kesempurnaan itu. Dari kalimat ini, merupakan proses menjadi. Manusia yang diciptakan tidak sempurna berikhtiar mencapai kesempurnaan. Bagaimana mungkin sesuatu yang sudah diciptakan sempurna bisa mencapai kesempurnaan?

Menurutku, lebih tepatnya adalah manusia diciptakan tidak sempurna, dan dengan ketidak sempurnaan itu berikhtiar untuk berjumpa dengan yang memiliki kesempurnaan itu.

Ini bukan tentang proses menjadi. Tapi proses menuju perjumpaan. Berjumpa dengan tuhan yang Maha Sempurna. Dengan ikhtiar yang telah diajarkan. 



Bukankah itu nikmat terbesar di surga adalah berjumpa dengan Allah? Tidakkah itu menjadi motivasi terbesar untuk hidup dalam aturan-Nya?


sumber gambar : https://thewallpaper.co/wp-content/uploads/2016/09/High-Resolution-Desktop-Wallpapers-High-Definition-laptop-background-images-Nature-images-free-photos-amazing-places-landscapes-1926x1241-768x495.jpg