Percaya bahwa ada orang yang mencintaimu. Ada orang yang menunggumu selesai dengan urusanmu kemudian mengajakmu memulai urusan baru dengannya. Percaya akan hal itu tidak berarti kau harus tahu wujud nyata orang tersebut. Hanya percaya saja. Tanpa perlu terobsesi untuk tahu wujud nyatanya. Percaya saja. Ada orang yang selalu memperhatikanmu. Ada orang yang selalu merindukanmu. Percaya itu amalan hati. Amalan batin. Untuk kaum rasional. Ianya adalah amalan pikir. Tak harus diikuti dengan tindakan nyata.

Jadi percaya saja. Ada yang mencintaimu. Jadi jangan hidup seenaknya. Seolah hanya dirimu saja yang mencintaimu. Percayalah. Ada orang lain yang selalu melihatmu. 
 
 
 
Foto : dokumentasi kegiatan tahun lama (*tepatnya lupa.hehe)