Seperti apakah yang disebut menjalani kehidupan itu?
Apakah melakukan aktivitas sehari-hari itu? Seorang ibu menjalani kehidupan
dengan melakukan tugasnya merawat anak, seorang ayah menjalani kehidupan dengan
melakukan tugasnya mencari nafkah. Seperti itukah?
Kehidupan itu sendiri tidak pernah meminta kita
untuk hidup. Kehidupan telah menyediakan hidup itu sendiri. Kita yang memutuskan
untuk mengambilnya atau memilih mati (mati jiwanya-kehilangan semangat hidup).
Hari ini aku melihat salah satu video yang aku
download. Video tausiyah ustadz Hanan Attaki dengan tema “sempatkan diri untuk
melompat”. Yang dimaksud disini adalah cobalah untuk mengambil keputusan besar
dalam hidup. Dalam hal apapun. Karir, hubungan, hingga soal keimanan-hijrah. Lebih
lengkapnya silahkan cari video lengkapnya di yutub. Silahkan temukan
pelajarannya.
Mengambil keputusan besar itu seperti gambling. Saya dulu sering melakukannya.
Sekarang sudah lama saya lupa rasanya lompat dari ketinggian tanpa tahu apapun
dibawahnya. Melihat video itu mengingatkan saya untuk berani bertindak. Ya.
Jika ditanya sekarang saya seperti apa? Melangkahkan kaki keluar kamar, membuka
pintu dan hal-hal sederhana lainnya adalah yang saya sebut hal besar itu.
Kembali pada pertanyaan “bagaimana cara terbaik
menjalani kehidupan?”
Photo by Daniel Lepik on Unsplash
Seperti melompat dari ketinggian tanpa pengaman. Kamu
harus mencobanya. Setidaknya sekali selama kamu hidup. Ambil keputusan besar itu meskipun kamu tahu tidak ada orang lain
yang menjadi jaminan keselamatanmu. Lakukan saja. Ada Allah yang menjadi
jaminan terbaik.
“Tidak akan ada
ruginya jika kita gambling dengan
Allah dalam mengambil keputusan besar”
--Ustadz Hanan
Attaki--
0 Komentar