Kau tahu?
Mengapa senyum atau tawa diartikan sebagai jawaban “Ya” atau sebuah tanda persetujuan?
 


Pernahkah kamu merasa berbeda dengan orang di sekitarmu? Bahkan kau sendiri merasa tak ada gunanya untuk menjelaskan perbedaan itu? Hanya memilih diam dan tersenyum kemudian berakhir disebut sebagai “profesional liar”.

Aku mencoba mencari jawaban dari seorang teman lama mengenai pertanyaan diawal tulisan ini. Ya. dia memberikan jawabannya. Katanya, itu karena sejarah leluhur yang mengajarkan makna. Sudah menjadi norma umum bahwa ketika orang memberikan jawaban dengan tersenyum, itu berarti “ya” atau sebuah persetujuan atas pertanyaan yang diberikan padanya. 

Aku menjadi satu orang yang tidak menyetujuinya. Kataku, senyum adalah bahasa penuh makna. Dibalik senyum ada jawaban yang lebih panjang dari kata “Ya.” Karena ada yang lebih tak berniat untuk menjelaskan jawaban sesungguhnya. Diam dan tersenyum itu lebih mudah dilakukan daripada memberikan penjelasan yang berujung pada ketidak jelasan itu sendiri. Senyum menjadi pilihan termudah untuk dijadikan jawaban dari sebuah pertanyaan yang ada.