Sebentar lagi. Satu hari lagi. Tapi, yang bentuknya mimpi masih jadi mimpi. 

Aku masih kesulitan mengenali diri. Apalagi harus mengendalikan diri. 

Kamu tahu tentang cerita anak-anak yang tokohnya kura-kura dan kelinci. Perlombaan yang akhirnya dimenangkan oleh kura-kura. Karena, kelinci terlena dengan kemampuannya kemudian beristirahat di tengah perlombaan. Sedangkan kura-kura tetap pada kecepatannya dan terus berjalan di jalur perlombaan. 

Dari cerita ini, orang-orang menasehati dirinya atau orang lainnya tentang mencapai tujuan. Bahwa kita harus konsisten dalam mencapai tujuan. Tak apa lambat, tapi jangan berhenti. Seperti tokoh kura-kura dalam cerita itu yang akhirnya menjadi juara.

Tidak pernah ada yang menasehati untuk jadi seperti kelinci. Entah karena kelinci yang terlena karena kemampuannya, entah karena kelinci beristirahat di perjalanan lombanya. Tapi yang pasti, tokoh kelinci dalam cerita itu tidak pernah disebut sebagai contoh yang layak dalam menggapai mimpi. 

Tapi, tahukah teman-teman. Bahwa di dunia ini ada kelinci dan kura-kura itu. Nasehat untuk menjadi kura-kura tidak bisa diberikan kepada kelinci, karena itu akan menjadikan dia bukan lagi kelinci. Juga sebaliknya. 

Memang menjadi kelinci yang terlena akan kemampuannya dan meremehkan lawannya itu tidak baik. Tapi, itu tidak memberikanmu hak untuk mengatakan menjadi kura-kura lebih baik daripada kelinci. 

Karena tugas kita bukan mengatakan kura-kura lebih dari kelinci atau sebaliknya. Jika memang kita memiliki kapasitas untuk menasehati dirinya, maka katakan pada kelinci itu untuk menjadi kelinci yang lebih baik dari hari sebelumnya. Tanpa perlu menyebutkan nama kura-kura yang tetap konsisten pada jalannya. 

Ada beberapa orang yang berjalan menuju tujuannya tanpa memerlukan istirahat. Ada beberapa orang yang memerlukan banyak istirahat ketika berjalan menuju tujuannya. Ini bukan menjadi kura-kura yang konsisten atau menjadi kelinci dengan kecepatannya itu. Ini tentang mengenali siapa kita dan mau kemana kita, lalu berjalan kesana dengan cara dan kecepatan yang kita miliki. Menjadi diri kita sendiri.  

Photo by Aditya Vyas on Unsplash

Karena pada saatnya setiap mimpi dan tujuan akan didatangi oleh mereka yang berjalan ke arahnya. Dan, cepat dan lambatnya yang berjalan itu tidak perlu diperbandingkan. Kita semua akan sampai pada tujuan kita. Jadi, mari kita terus berjalan dalam kecepatan kita.