Kamu Tahu itu, dan Aku Paham.

Selamat siang, Boi...

Sekarang tanggal 4 Desember ya. Kemarin aku bolos nulis. Kenapa gitu? Ya..biasa lah. Kalo cewek lain punya PMS. Aku punya gangguan mood dan jenis lainnya. Tapi tenang. Ini bukan pendapat profesional. Jadi, belum bisa dijadikan alasan serius untuk membenarkan semua ketidak mampuan-ku dalam mengendalikan diri. Ranah penggunaan gangguan mood ini baru dalam tahap -alasan-. Bukan -penjelasan-.

Hari ini mau nulis topik apa ya?... I don't know. Sebenarnya aku punya ketertarikan di banyak hal. Tapi yang paling keliatan itu di dunia KPOP dan film. Karena tiap harinya pasti ada perilaku yang muncul yang berkaitan dengan topik itu. 

Topik lain yang tertarik juga adalah psikologi, politik Indonesia, marketing, pengembangan diri, dan hal lainnya yang aku belum nemu kata yang pas untuk menyebutnya apa. 

 
Photo by Nicole Honeywill on Unsplash   

Tapi, semua yang aku tertarik itu. Mereka semua masuk ke dalam diriku dalam bentuk pemahaman, pengetahuan. Sulit sekali untuk diubah bentuknya ke dalam perilaku. Dan, kata orang bijak lainnya "ajarkan apa yang sudah kamu lakukan". Eh...ada nggak to yang bilang gitu? Atau kalimat itu hanya bisikan yang muncul di otakku agar tidak meneruskan apa yang aku pahami. 

Tapi lagi boi, ada kalimat lain yang aku baca. Kali ini aku yakin bukan ilusi atau halusinasi. "Bagi kamu yang paham, mengajarlah. Bagi kamu yang tahu, lakukanlah" Kira-kira begitu kalimatnya. Ini aku baca di postingan IG dari sebuah akun yang aku lupa nama akunnya. Kalimat itu diberi tanda petik dan diberi kredit dari salah satu filsuf china (seinget saya itu dari "konfusius"). Maafkan ingatan saya ya kalo ternyata keliru. 

Dari kalimat yang aku baca di IG itu, aku mulai berpikir "apa aku memang ranahnya di -ngajar-ya" Lha, mau jadi praktisi yang handal dari apa yang aku pelajari-misal jadi marketing- itu kok bikin aku stress dan malah menyakiti diri sendiri lho. Udah nentuin target, pas evaluasi target..eh..zonk. Terus berulang. Ya...kan kalo gitu aku kudu piye?

Tapi, kalo aku nemuin topik bagus, buku, atau jenis teori apa gitu, aku bisa nemu polanya dan intinya. Jangan tanya soal "kamu praktekin apa yang kamu dapat?". Karena jawabannya sudah ada di paragraf sebelumnya. Aku kesulitan mempraktekannya. 

Dan, hari ini aku baca satu buku yang udah lama banget aku belinya. Tapi baru baca sekarang. Hehe. Sebenernya udah pernah dibaca bukunya, tapi nggak sampai selesai. Terus beberapa hari ini aku baca ulang dari awal. Buku itu mengenalkan pendekatan "whole brain approach". Jadi, dalam buku itu menjelaskan bahwa salah satu faktor keberhasilan seseorang adalah bagaimana orang tersebut menggunakan fungsi otaknya secara seimbang. Otak kanan dan otak kirinya. 

Ada di satu bab dijelaskan cara kerja otak kita. Aku belum selesai bacanya. Jadi belum bisa nulis apa yang dijelasin di bab itu. Tapi, misal udah selesai, akan panjang deh nanti tulisannya. Kalo di bikin singkat, mungkin bisa. I'll try. 

Oke. Tulisan kali ini entah apa pesannya. Semoga tetap ada efeknya buat kamu yang baca. Siapapun kamu yang baca. Terima kasih sudah baca tulisan saya. 

Penutup tulisan kali ini, Selamat siang buat kamu, yang "masih gua liatin..."

Posting Komentar

0 Komentar