Mengingat hari ini adalah jumat itu terkadang
memberikan sensasi tersendiri bagi saya. Karena saya terin
gat konten yang akan saya tulis di hari ini. Tema yang saya pilih ini membutuhkan proses berpikir yang panjang dan tidak asal publish. Jadi, ya begitulah. Mungkin ada yang bisa memahami yang saya rasakah?
gat konten yang akan saya tulis di hari ini. Tema yang saya pilih ini membutuhkan proses berpikir yang panjang dan tidak asal publish. Jadi, ya begitulah. Mungkin ada yang bisa memahami yang saya rasakah?
Photo by Luis Flores on Unsplash
“when god pushes you to the edge of difficulty. Trust Him fully. Because two things can happen either He’ll catch you when you fall, or He will teach you how to fly.”
Saya membaca kalimat itu dari post sebuah akun
instagram. Trust Him fully. Ust. Yusuf Mansur sering mengajarkan kita tentang
ini. Beliau adalah salah satu ustadz yang fokus materi dakwahnya adalah tauhid.
Keyakinan kepada Allah. Perjalanan pemahaman saya mengenai tauhid yang masih
‘cetek’ ini juga sedikit banyak dari tausiyah, buku dan beberapa artikel
beliau.
Bencana alam di Lombok tahun ini mengajarkan saya
tentang hal ini. Saya tidak melihat langsung keaadan di Lombok. Hanya
mendapatkan informasi dari media sosial. Ada juga foto yang diunggah oleh
faatih sefereagic dengan caption yang menjelaskan bahwa masjid menjadi salah
satu tempat yang segera dibangun untuk memfasilitasi ibadah warga. Tentunya
dengan kondisi yang sederhana. Cerita dari teman saya yang memiliki teman asal
Lombok juga membuat saya makin membayangkan bagaimana keadaan disana adalah
seperti dalam kalimat ini, when god pushes you to the edge of
difficulty.
Menghadapi kesulitan atau apapun itu disebut dan
apapun bentuknya selalu memerlukan kekuatan mental. Dengan yakin sepenuhnya
kepada Allah bahwa Ia akan membantu kita adalah salah satu cara untuk
menguatkan mental kita. Bagi orang yang tidak terbiasa memang sulit. Tapi ini
layak dilakukan. Saya sedang mengingatkan diri saya lagi.
“Terkadang,
Beberapa dari kita lebih mudah
mengingat orang lain ada bersama kita daripada mengingat Tuhan bersama kita.
Juga terkadang,
Lebih menyakitkan mengetahui tak
ada orang yang membantu kita daripada Tuhan meninggalkan kita.”
--Terkadang dalam buku berjudul
pulang (segera terbit)
0 Komentar